Apa itu Hewan Bekicot? Apakah Termasuk Hama? Apakah Bisa Dimakan?

 

Apa itu Hewan Bekicot? Apakah Termasuk Hama? Apakah Bisa Dimakan?

Arrahimedia.or.id - Hewan bekicot merupakan salah satu makhluk yang sering dijumpai di lingkungan lembap dan memunculkan beragam pertanyaan mengenai manfaat serta potensi bahayanya bagi manusia.


Bekicot dikenal sebagai hewan bertubuh lunak yang bergerak menggunakan lendir untuk memudahkan pergerakannya di berbagai kondisi permukaan.


Baca Juga: Manfaat Bekicot Untuk Ayam


Meski sering dianggap sebagai hama, hewan ini memiliki nilai ekonomi dan manfaat bagi sebagian masyarakat.


Apa Itu Hewan Bekicot?

Bekicot adalah hewan moluska dari kelas gastropoda yang memiliki cangkang keras sebagai pelindung tubuhnya.

Hewan ini kerap ditemukan di area kebun, pekarangan rumah, atau tempat-tempat dengan kelembapan tinggi.

Bekicot umumnya beraktivitas pada malam hari karena kondisi suhu lebih mendukung metabolisme tubuhnya yang sensitif terhadap panas.

Tubuh bekicot dilapisi lendir yang membantu menjaga kelembapan sekaligus mempermudah gerakan saat merayap di berbagai permukaan.

Cangkang bekicot berfungsi sebagai rumah dan pelindung saat dirinya merasa terancam atau ketika cuaca terlalu panas.

Pertumbuhan bekicot dapat berlangsung dengan cepat terutama bila lingkungan mendukung dan tersedia banyak sumber makanan.

Bekicot memiliki sistem perkembangbiakan hermaprodit yang memungkinkan reproduksi berlangsung lebih mudah dan efisien.

Keberadaan bekicot tersebar luas di wilayah tropis seperti Indonesia karena iklim yang mendukung pertumbuhan populasinya.

Apakah Bekicot Termasuk Hama?

Dalam dunia pertanian, bekicot sering dikategorikan sebagai hama yang dapat merusak tanaman produktif.


Bekicot menyerang daun-daun muda pada tanaman sehingga menyebabkan penurunan kualitas sekaligus jumlah hasil panen.

Keberadaan bekicot yang tidak terkontrol di kebun dapat menimbulkan kerugian bagi petani karena tingkat reproduksinya yang tinggi.

Makanan favorit bekicot antara lain sayuran seperti selada, kangkung, cabai, dan tanaman hortikultura lainnya.

Di lingkungan perumahan, jumlah bekicot yang terlalu banyak juga dianggap mengganggu kebersihan dan kenyamanan warga.

Bekicot dapat menjadi perantara berbagai parasit yang berbahaya apabila bersentuhan langsung dengan manusia tanpa pencegahan.

Salah satu ancaman kesehatan yang berkaitan dengan bekicot adalah risiko penularan parasit Angiostrongylus cantonensis penyebab meningitis eosinofilik.

Meski begitu, penilaian bekicot sebagai hama sepenuhnya bergantung pada konteks lingkungan dan bagaimana populasinya berkembang.

Apakah Bekicot Bisa Dimakan?

Selain dianggap sebagai hama, bekicot ternyata memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena dagingnya dapat diolah menjadi pangan.

Di beberapa daerah di Indonesia, bekicot diolah menjadi makanan khas seperti sate bekicot dan tumis bekicot.

Kandungan nutrisi yang dimiliki bekicot cukup menjanjikan karena tinggi protein namun rendah lemak.

Pemanfaatan bekicot sebagai bahan makanan juga membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan.

Meski dapat dikonsumsi, proses pengolahan bekicot harus dilakukan dengan sangat higienis dan benar.

Bekicot harus dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran dan potensi parasit yang terdapat dalam tubuhnya.

Perebusan dalam suhu tinggi menjadi langkah penting untuk memastikan daging bekicot aman dikonsumsi.

Beberapa negara juga memanfaatkan bekicot sebagai kuliner kelas tinggi atau escargot yang dikenal dalam masakan Eropa.

Manfaat Bekicot dalam Dunia Industri

Selain untuk pangan, lendir bekicot memiliki manfaat dalam industri kosmetik dan kesehatan.

Lendir bekicot mengandung senyawa seperti protein, asam hialuronat, dan kolagen yang dipercaya membantu regenerasi kulit.

Produk kecantikan berbahan lendir bekicot semakin berkembang karena dinilai memberikan kelembutan serta membantu proses penyembuhan luka.

Pemanfaatan lendir bekicot dalam industri dapat membantu masyarakat memaksimalkan potensi ekonomi dari hewan ini.

Budidaya bekicot menjadi peluang usaha yang menjanjikan apabila dilakukan dengan pengelolaan yang tepat dan ramah lingkungan.

Inovasi industri berbahan bekicot juga mulai dikembangkan di beberapa wilayah sebagai bentuk diversifikasi ekonomi pertanian.

Cara Mengendalikan Populasi Bekicot


Pengendalian bekicot diperlukan apabila populasinya sudah mengganggu aktivitas pertanian dan keseimbangan lingkungan.

Penanganan dapat dilakukan secara manual dengan mengumpulkan bekicot dari area tanaman dan memindahkannya ke tempat lain.

Petani juga dapat memanfaatkan bahan alami seperti kapur dan garam yang membantu mengurangi pertumbuhan bekicot secara efektif.

Pelestarian musuh alami seperti bebek dan ayam juga membantu menekan jumlah populasi bekicot di kebun.

Pengelolaan lingkungan dengan menjaga kebersihan dan mengurangi area lembap dapat menghambat tempat berkembang biak bekicot.

Pengendalian harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah lonjakan populasi di kemudian hari.***